Mewujudkan Desa Tanpa Narkoba
Menuju Generasi Indonesia Emas 2045
Fenomena penyalah gunaan obat – obatan terlarang semakin marak di Indonesia terlebih pada masa pandemi dimana tingkat strees yang dialami meningkat serta tekanan ekonomi. Pada hari Minggu (29/8) KKN Unsoed berserta Pemerintah Desa Sempor Lor berkerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Purbalingga (BNNK) dan Gerakan Anti Narkotika cabang Purbalingga (DPC GRANAT), yang dihadiri oleh Tokoh Masyarakat Desa Sempor Lor, Ikatan Remaja Masjid Desa Sempor Lor, serta segenap Perangkat Desa Sempor Lor. Bapak Tarsito, S.Sos selaku Penyuluh Narkoba Ahli Muda Badan Nasional Narkotika Kabupaten Purbalingga (BNNK) menjelaskan pada masa pandemi Covid-19 kasus penyalahgunaan Narkoba di Purbalingga semakin tinggi, pada desa Kalitinggar terdapat kasus dimana seorang pemuda pecandu obat – obatan dimana per hari dia harus mengkonsumsi 40 butir pil, akibat dari perbuatan tersebut bisa merusak syaraf otak hingga dapat menimbulkan kematian.
Bapak Tarsito, S.Sos, Penyuluh Narkoba Ahli Muda Badan Nasional Narkotika Kabupaten Purbalingga (BNN) sebagai narasumber pertama.
Narkoba dibagi menjadi tiga golongan diantaranya Narkotika, Psikotropika, dan Zat aditif lainnya. Contoh dari narkotika antara lain ganja, heroin, dan sabu. Contoh Psikotropika antara lain terdapat obat-obatan seperti PCC dan obat penenang lainnya, jika dikonsumsi berlebih tanpa ada resep dokter bisa menimbulkan ketergantungan dan dapat merusak syaraf otak. Contoh dari zat aditif antara lain nikotin dan caffein, dimana terkandung pada rokok kopi, jika dikonsumsi berlebih akan menimbulkan efek ketergantungan karena jika tidak atau belum mengkonsumsi zat tersebut pada jangka waktu tertentu akan menimbulkan efek pada tubuh seeperti mengantuk dan lemas.
Setyo Haryono, S.H.I., narasumber kedua
Narasumber Kedua, Setyo Haryono, S.H.I. menerangkan bahwa Indonesia akan menjadi negara superpower pada tahun 2045, dengan menyongsong semangat kepemudaan diharapkan tujuan tersebut bisa tercapai. Pada masa pandemi siswa – siswi sekolah mengikuti pembelajaran dirumah dan waktu penggunaan gadget yang semakin intensif ditakutkan berpengaruh terhadap mental pemuda-pemudi, oleh karena sangat diperlukan acara seperti ini.